Hay teman –teman, kembai lgi nih. Kali ini saya akan membuat
Deisgn Sistem informasi berbau Psikologi. Pasti dipikiran anda “mana bisa di
gambungkan”. Nah.. mana ada yang gak bisa di dunia ini jika kita tidak mau
berusaha, memang agak sulit. Tapi saya akan coba. Semngat !!!
Kali ini saya akan membuat design gangguan makan. Dengar dan
simak baik-baik !! untuk anda yang sangat
sengaja membuat dirinya lapar dan selalu kurang melihat dirinya. Sesungguhnya
Allah memberikan badan untuk dijaga bukan untuk di sakiti.
Dalam satu di antara banyak Negara, terdapat beberapa orang
yang secara sengaja membuat diri mereka sendiri lapar, bahkan terkadang sampai
meninggal. Mereka terobsesi dengan berat badan dan bermaksud untuk mencapai
citra tubuh yang terlalu kurus. Ada juga yang memiliki siklus dimana
mereka makan banyak dan kemudian berkeinginan untuk menghilangkan kelebihan
makan mereka, antara lain dengan memuntahkannya. Pola yang yang disfungsional
ini adalah dua tipe utama dari gangguan makan, yaitu anoreksia nervosa (anorexia
nervosa) dan bulimia nervosa. Ganguan makan (eating disorder) memiliki
karakteristik pola makan yang terganggu dan cara yang maladaptif dalam
mengontrol berat badan. Seperti gangguan psokologis lainnya, anoreksia dan
bulimia sering disertai dengan berbagai bentuk psikopatologi, termasuk depresi,
gangguan kecemasan dan gangguan penyalahgunaan Zat. Untuk dapat
memberikan pengetahuan dan pemahaman akan gangguan makan tersebut, maka
kami
Siapa saja yang dapat mengalami anoreksia?
Gangguan makan seperti anoreksia umumnya dialami oleh wanita
terutama mereka yang berprofesi sebagai aktor, model, penari dan atlet. Mereka
umumnya takut kelihatan gemuk akibat tuntutan profesi yang lebih mementingkan
penampilan tubuh.
Penderita anoreksia tampak sangat berprestasi baik di
sekolah, olah raga, pekerjaan dan aktivitas lainnya. Mereka terlihat
perfeksionis dengan obsesif, cemas atau gejala depresif. Anoreksia dimulai pada
masa pubertas dan dapat muncul kapan saja.
Apa sih penyebab anoreksia?
Penyebab pasti anoreksia masih belum diketahui namun diduga
akibat kombinasi antara karakter pribadi, emosi, dan pola pikir. Faktor biologi
dan lingkungan juga berperanan penting atas terjadinya anoreksia.
Penderita anoreksia sering menggunakan makan dan makanan
sebagai cara untuk “melarikan diri” dari tekanan atau stress yang mereka
rasakan. Perasaan rendah diri, cemas, marah, selalu kekurangan, kesepian juga
memberikan kontribusi terhadap terjadinya anoreksia. Mereka yang mengalami
masalah makan umumnya pernah mengalami sejarah buruk dalam hubungan pertemanan
atau percintaan yaitu pernah dicampakan akibat kegemukan. Tekanan dari teman
teman dan lingkungan sekitar yang tampak langsing dan cantik secara fisik ikut
memancing seseorang mengalami anoreksia.
Gangguan makan juga disebabkan oleh masalah fisik. Perubahan
hormonal yang mengendalikan masalah mood, selera makan, pikiran dan memori
diduga berperanan atas terjadinya gangguan makan. Penderita anoreksia sering
berasal dari keluarga yang salah satu anggotanya juga menderita anoreksia
sehingga faktor genetik juga berperanan.
Teori
Menurut pandangan Erikson, remaja berada pada tahap masa krisis
identitas (crisis of identity), hal ini mendorong remaja untuk mencari
jati diri (identitas diri), caranya dengan mewujudkan keinginannya agar menjadi
seseorang individu yang “sempurna”, secara intelektual, kepribadian, maupun
dalam penampilan fisiknya. Untuk dapat tampil menawan dan menarik hati bagi
lawan jenis, maka salah satu upayanya adalah berusaha memiliki bentuk tubuh
yang ideal, misalnya dengan mengatur pola makan. Namun, seringkali banyak
remaja yang dihantui oleh kekhawatiran maupun kecemasan bahwa ia akan mengalami
kegagalan dari usaha tersebut. Dikarenakan mereka ingin menghindari agar
dirinya tidak sampai mengalami kegemukan.
Rasa khawatir yang berlebihan ini, menyebabkan individu
melakukan diet atau pantangan terhadap pola kebiasaan makan secara ketat.
Apabila mereka merasa lapar, dirinya tidak segera makan, namun dibiarkan agar
tetap merasa lapar. Bila ia merasa berhasil bertahan untuk tidak makan,
maka ia kana merasa bangga atau senang bahkan puas. Demikian hal ini dilakukan
secara berulang-ulang. Akan tetapi, karena ketidak tahuan dirinya tentang pola
makan yang baik, sehingga sampai mengganggu pola pengaturan makannya, akibatnya
remaja justru mengalami gangguan makan (eating disorder),
misalnyaanorexia dan bulimia nervosa (santrock, 1995).
Sistem pakar untuk mengetes apakah seseorang mengalami
masalah pada makan atau tidak dan berikut caranya :
Gambar 1.1 Arsitektur Sistem Pakar
Pada gambar diatas menjelaskan proses penggunaan sistem
pakar. Dimana pengguna menggunakan PC,Leptop, dan HP untuk terhubung dengan
internet. Seseorang (user) membuka website sesui permintaan User ke website
server. Kemudian website server akan membuka data base dan data base akan
menampilkan kembali ke website dalam bentuk yang mudah di pahami oleh
pemintanya.
Kemudian akan saya ditampilkan use case sistem pakar dalam bentuk
tes untuk mengidap gangguan makan, berikut gambarnya use
case sistem pakar, berikut gambar :
Gambar 1.2. Use case sistem pakar
Untuk melakukan tes ini, pengguna diharuskan terkoneksi
dengan internet kemudian membuka alam websitenya. Setelah pengguna membuka
websitenya, lalu akan muncul menu yang sudah tersedia (hanya untuk pengguna).
Agar
pengguna dapat mengakses tes gangguan ini, pengguna harus mengisi data diri
terlebih dahulu lalu setelah sudah mengisi, akan muncul tanda tes, dan pengguna
di minta untuk melakukan serangkain tes yang tersedia, kemudian akan mucul
pertanyaan yang terkait dengan gangguan –gangguan makan, ciri-ciri gangguan
makan dll. Setelah pengguna sudah menyelesaikan rangkain pertanyaan, pengguna
akan ditampilkan hasil tesnya, lalu akan melihat informasi dan tips apa saja
untuk meminimalisi terjadinya gangguan tersebut.
Gambar use case ini hanya boleh melakukan aktivitas untuk
admin, berikut gambar :
Gambar.1.3. Use case sistem pakar untuk admin
Berikut gambar struktur website sistem pakar :
Gambar.1.4 Struktur sistem pakar
Tampilan Website
1. LOGIN
2. Informasi
3. Pengisian Indetitas
4. Pertanyaan
5. Hasil
Usai sudah pertemuan kita, tentang rancangan gangguan makan kali ini. Semoga bermanfaat :)
> Sumber
Erikson., E. H. (1989). Identitas dan Siklus Hidup Manusia. Bunga Rampai terjemahan : Agung Cremers. Jakarta : PT. Gramedia.
Jhon W. Santrock.(1995). Life-Span
Development, 13th Edition. University of Texas at
Dallas : GP Press Group.